Belajar SEO BAB 9 | Audit Technical SEO

Technical SEO adalah pondasi utama agar website Anda dapat tampil optimal di hasil pencarian. Setelah memahami hierarki technical SEO, saatnya melakukan audit untuk memastikan semua aspek teknis terpenuhi dengan baik.

Audit Technical SEO

Berikut panduan langkah-langkah audit technical SEO menggunakan tools dan cara yang efektif.

1. Persiapan Audit

Sebelum memulai audit, langkah pertama adalah melakukan persiapan agar proses audit berjalan lancar:

• Tentukan tujuan audit: Fokus untuk meningkatkan performa SEO secara keseluruhan dengan memeriksa seluruh halaman website.

• Instalasi tools: Gunakan Screaming Frog sebagai tool utama untuk audit. Pastikan Anda menggunakan versi terbaru. Tambahkan juga tools pendukung seperti Google PageSpeed Insights, Mobile-Friendly Test Tool, dan Uptime Robot.

2. Mulai Audit dengan Screaming Frog

• Mulai crawling website: Buka Screaming Frog, masukkan URL website Anda di kolom Enter URL to spider. Klik Start untuk memulai proses crawling.
• Analisis hasil crawl: Setelah crawling selesai, buka tab Overview untuk melihat rangkuman audit seperti jumlah halaman, status kode, tipe konten, dan lainnya.
• Ekspor data: Klik Export di masing-masing tab (Page Titles, Meta Description, H1, Images) dan simpan dalam format Excel untuk analisis lebih lanjut.

3. Analisis Hasil Audit

3.1. Crawlability & Indexability

• Periksa halaman yang bisa di-crawl dan di-index: Buka tab Response Codes, cek apakah ada error 4xx (halaman tidak ditemukan) atau 5xx (error server). Jika ada, segera perbaiki halaman tersebut.
• Cek robots.txt dan meta robots: Di tab Directives, pastikan tidak ada halaman penting yang terblokir oleh robots.txt atau meta tag robots.
• Validasi canonical URL: Periksa tab Directives, pastikan setiap halaman memiliki canonical URL yang valid untuk menghindari masalah duplikasi konten.

3.2. Accessibility

• Kecepatan halaman: Gunakan Google PageSpeed Insights untuk menganalisis kecepatan halaman. Perhatikan bagian Opportunities dan Diagnostics untuk melihat saran perbaikan seperti kompresi gambar atau minify CSS/JS.
• Kompatibilitas perangkat: Cek website Anda menggunakan Mobile-Friendly Test Tool untuk memastikan tampilannya optimal di perangkat mobile.
• Pantau uptime website: Gunakan Uptime Robot untuk memantau downtime website dan set notifikasi jika website mengalami masalah.
• Pastikan keamanan website: Verifikasi bahwa website sudah menggunakan HTTPS untuk keamanan yang lebih baik.

3.3. Rankability

• Optimasi internal link: Cek tab Anchor Text dan pastikan link yang digunakan deskriptif dan relevan untuk memudahkan bot mesin pencari dalam memahami struktur website.
• Optimasi title tags dan meta description: Di tab Page Titles dan Meta Description, cek panjang karakter dan relevansi konten. Sesuaikan dengan kata kunci yang tepat tanpa over-optimization.
• Periksa gambar: Di tab Images, cari gambar yang ukurannya lebih dari 100 KB dan optimalkan menggunakan kompresi. Pastikan juga semua gambar memiliki alt text yang deskriptif.

3.4. Clickability

• Optimasi meta title dan meta description: Buat judul yang menarik dan informatif. Gunakan kata-kata yang mampu menarik perhatian pengguna tanpa terkesan clickbait.
• Gunakan structured data: Tambahkan structured data seperti rating bintang, harga produk, atau informasi lain yang relevan untuk meningkatkan tampilan di hasil pencarian.

4. Membuat Laporan Audit dan Rekomendasi

Setelah mengumpulkan semua data hasil audit, rangkum temuan Anda dalam sebuah file master Excel atau Google Sheets. Buat sheet dengan struktur berikut:

• Executive Summary: Rangkuman singkat tentang tujuan audit, metodologi yang digunakan, dan temuan kunci.
• Findings & Recommendations: Format rekomendasi yang bisa digunakan.
• Issue: Masalah yang ditemukan (misalnya, kode status error, masalah canonical, dll).
• URL: Alamat halaman yang bermasalah.
• Category: Kategori isu (Crawlability, Indexability, Accessibility, Rankability, Clickability).
• Description: Deskripsi masalah dan dampaknya pada SEO.
• Recommendation: Solusi yang direkomendasikan.
• SEO Priority: Tingkat prioritas perbaikan (Low, Medium, High).
• Tech Effort: Effort yang dibutuhkan dari tim teknis.
• PIC: Person in Charge yang akan mengatasi masalah ini.
• ETA: Estimasi waktu penyelesaian.
• Progress: Status terkini dari perbaikan.
• Notes: Catatan tambahan jika diperlukan.

Tambahkan sheet Changelog untuk mencatat semua perubahan yang dilakukan selama proses implementasi:

• Date: Tanggal perubahan dilakukan.
• Changes: Deskripsi perubahan.
• PIC: Orang yang melakukan perubahan.
• Notes: Catatan tambahan.

5. Diskusi Hasil Audit dengan Tim Teknis

• Jadwalkan meeting: Diskusikan hasil audit bersama tim developer. Jelaskan setiap temuan, mulai dari isu yang paling prioritas hingga isu minor.
• Diskusi solusi: Tentukan langkah perbaikan, estimasi waktu pengerjaan, dan PIC untuk setiap tugas.
• Buat summary meeting: Kirimkan rangkuman hasil meeting kepada semua stakeholder sebagai panduan implementasi.

6. Monitoring dan Evaluasi

• Pantau progress: Lakukan monitoring secara berkala terhadap perbaikan yang sedang berjalan. Pastikan semuanya sesuai dengan timeline yang telah disepakati.
• Audit ulang: Setelah semua isu diperbaiki, lakukan audit ulang menggunakan Screaming Frog untuk memastikan tidak ada masalah yang terlewatkan.
• Evaluasi hasil: Pantau dampak perbaikan dengan melihat data di Google Search Console. Cek perubahan trafik organik, ranking, CTR, dan metrik lainnya.

Kesimpulan

Audit technical SEO adalah proses yang sangat penting untuk meningkatkan performa website Anda di mesin pencari. Dengan mengikuti panduan ini, Anda akan memiliki data yang akurat dan rencana tindakan yang jelas untuk meningkatkan SEO website Anda. Ingat, SEO adalah proses yang berkelanjutan, jadi pastikan Anda melakukan audit teknis secara rutin dan terus memantau perkembangan performa website Anda.

Semoga artikel ini membantu Anda dalam melakukan audit technical SEO yang efektif dan membawa hasil yang signifikan bagi website Anda!