
Di era digital ini, teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) telah menjadi kekuatan besar yang mengubah cara perusahaan berinteraksi dengan pasar. Salah satu framework paling menarik yang membahas integrasi AI dalam pemasaran adalah karya Ming-Hui Huang dan Roland T. Rust. Framework ini memberikan panduan strategis untuk menggunakan AI secara efektif dalam riset, strategi, hingga aksi pemasaran.
Mari kita bahas framework ini, biar makin mudah dipahami.
Framework ini dibangun dengan pendekatan tiga tahap—riset pemasaran, strategi pemasaran, dan aksi pemasaran. Setiap tahap dirancang untuk memanfaatkan tiga jenis kecerdasan AI:
Framework ini nggak cuma tentang bagaimana AI bekerja, tapi juga bagaimana AI bisa memberikan dampak nyata dalam berbagai aspek pemasaran.
Framework ini sudah banyak diterapkan oleh perusahaan besar.
Framework ini memberikan panduan jelas bagi pemasar tentang bagaimana memanfaatkan AI di setiap tahap pemasaran. Bukan hanya untuk efisiensi, tetapi juga untuk menciptakan pengalaman yang lebih relevan dan personal bagi pelanggan.
Dengan mengintegrasikan Mechanical AI, Thinking AI, dan Feeling AI, perusahaan dapat:
Tentu saja, penerapan AI tidak tanpa tantangan. Isu seperti privasi data, keterbatasan teknologi Feeling AI yang masih bergantung pada Thinking AI, serta resistensi pelanggan terhadap otomatisasi berlebihan, menjadi beberapa hal yang perlu diperhatikan. Namun, dengan perkembangan teknologi, framework ini akan terus relevan dan bahkan menjadi lebih kuat.
Framework Artificial Intelligence dalam marketing oleh Ming-Hui Huang dan Roland T. Rust adalah peta jalan yang membantu perusahaan memanfaatkan kekuatan AI di dunia pemasaran. Dengan memahami peran Mechanical AI, Thinking AI, dan Feeling AI di setiap tahap pemasaran, brand dapat menciptakan strategi yang lebih terarah, efisien, dan personal.
Gimana menurutmu? Siapkah bisnismu mengadopsi framework ini? 😉